Rabu, 21 Maret 2012

Konsep Pendidikan Dalam Islam

Menurut Ibnu Khaldun ilmu pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang semata-semata bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari aspek-aspek pragmatis di dalam kehidupan, akan tetapi ilmu dan pendidikan tidak lain merupakan gejala sosial yang menjadi ciri khas jenis insani.
         Adapun tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun yaitu
-         Menyiapkan seseorang dari segi keagamaan
-         Menyiapkan seseorang dari seg akhlaq
-         Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial
-         Menyiapakn seseorang dari segi vokasional atau pekerjaan
-         Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
-         Menyiapkan seseorang dari segi kesenian
         Pandangan Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam berpijak pada konsep dan pendekatan filosofis-empiris. Menurutnya ada tiga tingkatan tujuan yang hendak dicapai dalam proses pendidikan yaitu:
-         Pengembangan kemahiran (al-malakah atau skill) dalam bidang tertentu.
-         Penguasaan keterampilan professional sesuai dengan tuntutan zaman
-         Pembinaan pemikiran yang baik
          Pandangan Ibnu Khaldun tentang kurikulum dapat dilihat dari epistimologinya. Menurutnya, ilmu pengetahuan dalam kebudayaan umat islam dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.      Ilmu pengetahuan syari’at dan ilmu pengetahuan filosofis.
2.      Ilmu pengetahuan syari’ah dan filosofis merupakan pengetahuan yang ditekuni manusia (peserta didik) dan saling berinteraksi, baik dalam proses memperoleh atau memperoleh atau proses mengajarkannya.

          Pandangan Mengenai Metode Pengajaran
Dalam hal ini, Khaldun sebagaimana dikutip Schelaife mengemukakan enam prinsip utama yang perlu diperhatikan pendidik, yaitu:
-         prinsip pembiasaan
-         prinsip tadris(berangsue-angsur)
-         prinsip pengenalan umum
-         prinsip kontinuitas
-         memperhatikan bakat dan kemampuan peserta didik
-         menghindari kekasaran dalam mengajar

           Menurut Ibnu Khaldun pendidikan bertujuan untuk:
-         peningkatan pemikiran
-         peningkatan kemasyarakatan

KONSEP PENDIDIKAN MENURUT AL-GHAZALI
           Al-Ghazali adalah penganut paham idealisme yang konsekuen terhadap agama sebagai dasar pandangannya.
           Al-Ghazali membagi klasifikasi ilmu menjadi 2 bagian:
-         Cara pengilhaman dari tuhan
-         Cara belajar atau diusahakan
Al-Ghazali membagi metode perolehan ilmu menjadi 2, yaitu:
-         Metode pengajaran manusia
-         Metode pengajaran dari tuhan
          Tujuan pendidikan menurut Al-Ghazali adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencar kedudukan, kemegahan dan kegagahan atau mendaopatkan kedudukan yang menghasilkan uang.
          Ciri-ciri pendidik yang boleh melaksanakan pendidikan, yaitu:
·        Guru harus mencintai murdnya seperti mencintai anak kandungnya sendiri
·        Guru jangan mengharapkan materi sebagai tujuan utama
·        Guru harus mengingatkan muridnya agar tujuan menuntut ilmu semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah
·        Guru harus mendorng muridnya agar mencintai ilmu yang bermanfaat
·        Di hadapan muridnya guru harus memberikan contoh yang terbaik yaitu berakhlaqul karimah
·        Guru harus mengamalkan yang diajarkannya
·        Guru harus memehami minat, bakat dan jiwa anak didiknya
·        Guru harus dapat menanamkan keimana ke dalam pribadi anak didiknya
           Hal-hal yang dikehendaki bagi murid sebagai berkut:
·        Memuliakan guru dan bersikap rendah hati atau tidak takabbur
·        Merasa satu bangunan dengan murid lainnya
·        Manjauhkan diri dari mempelajari berbagai adzhab yang dapat menimbulkan kekacauan dalam pikiran
·        Tidak hanya mempelajari satu ilmu yang bermanfaat saja

KONSEP PENDIDIKAN MENURUT IBNU SINA
          Tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada pembenahan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti yang baik.
          Konsep tentang kurikulum menurut ibnu sina didasarkan pada tingkat perkembangan usia didik. Konsep yang ditawarkan Ibnu Sina mempunyai 3 ciri, yaitu:
·        Ibnu Sina sangat mempertimbangkan aspek psikologis
·        Didasarkan pada segi kegunaan dari ilmu dan keterampilan yang dipelajari dari tuntutana masyarakat
·        Dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dalam mempelajari berbagai ilmu dan keterampilan
            Metode mengajar yang ditawarkan Ibnu Sina antara lain:
·        Metode talqin digunakan untuk mengajar al-Qur’an kepada anak didik sebagian demi sebagian
·        Metode demonstrasi digunakan dalam cara mengajar menulis
·        Metode pembiasaan adalah termasuk salah satu metode pengajaran yang paling efektif, khususnya dalam mengajarkan akhlak
·        Metode diskusi dapat dilakukan dengan cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah untuk dibahas dan dipecahkan bersama
·        Metode magang suatu metode yang menggabungkan pengajaran teoritis dan pengajaran praktis
·        Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar

Dari beberapa pemikiran di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
    Ibnu Khaldun menyimpulkan bahwa sanya konsep pendidikan agama islam pertama dilihat dari segi kemampuan peserta didik serta beliau mengutamakan potensi berpikir dalam mendapatkan suatu ilmu pendidikan.
    Imam Ghazali menyimpulkan bahwa sanya konsep ilmu pendidikan agama islam pertama dilihat dari pendekatannya kepada tuhan, yang mana beliau bependapat bahwa sanya tujuan pendidikan yaitu semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sehinnga kita tidak mengharapkan kedudukan maupun jabatan sebagai tujuan pendidikan.
    Ibnu Sina menyimpulkan bahwasanya konsep ilmu pendidikan islam itu pertama dilihat dari segi kejiwaannya atau psikologisnya, dan tingkat perkembangan usia anak didik, sehingga kita dapat menyusun strategi pembelajaran dengan tepat sesuai kemampuan dan minat si anak.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar