BAB I
PENDAHULUAN
Rasulullah SAW, sebagai suri tauladan dan rahmatan
lil’alamin bagi orang yang mengharapkan rahmat dan kedatangan hari kiamat dan
banyak menyebut Allah (al-ahzaab : 21) adalah pendidik pertama dan terutama
dalam dunia pendidikan Islam. Proses transformasi ilmu pengetahuan,
internalisasi nilai-nilai spitualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan
Rasulullah dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa, yang manusia apa dan
dimana pun tidak dapat melakukan hal yang sama.
Hasil pendidikan Islam periode Rasulullah terlihat
dari kemampuan murid-muridnya (para sahabat) yang luar biasa, misalnya : umat
ibn Khotab ahli hukum dan pemerintahan, Abu Hurairah Ahli Hadis, Salman
al-Farisi ahli Perbandingan Agama : Majusi, Yahudi, Nasrani dan Islam dan Ali
ibn Abi Thalib ahli hukum dan tafsir al-Qur’an, kemudian muri dari para sahabat
dikemudian hari, tabi’-tabi’in, banyak yang ahli dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan sains, teknologi, astronomi, filsafat yang mengantarkan Islam pintu
gerbang zaman keemasan. Hanya periode Rasulullah, fase Makkah dan Fase Madinah,
para aktivis pendidikan dapat menyerap berbagai teori dan prinsip dasar yang
berkaitan dengan pola-pola pendidikan dan interaksi sosial yang lazim
dilaksanakan dalam setiap manajemen pendidikan Islam.
Gambaran dan pola pendidikan Islam diperiode
Rasulullah SAW di Makka dan Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu kita
ungkapkan kembali, sebagai bahan perbandingan, sumber gagasan, gambaran
strategi mensukseskan pelaksanaan proses pendidikan Islam. Pola pendidikan dimasa Rasulullah SAW,
tidak terlepas dari metode, evaluasi, materi, kurikulum, pendidikan, peserta
didik. Lembaga, dasar, tujuan dan sebagainya yang bertalian dengan pelaksanaan
pendidikan Islam, baik secara teoristis maupun praktis.
Makalah singkat dan tipis ini tidak dapat
menampung semua bentuk pola pendidikan silam karena keterbatasan waktu dan juga
keterabatasan ilmu penulis dalam mengungkapkannya. Meskipun makalah ini sangat
sederhana paling tidak akan menambah motivasi dan wawasan pembaca untuk
meninjau dan menggali lebih dalam tentang pola pendidikan Islam periode
Rasulullah. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi para pembaca. Wallahu alam ala
kulli haq.
A.
Latar Belakang
Mempelajari Sejarah
Pendidikan Islam amat penting, terutama bagi pelajar-pelajar agama islam dan
pemimpin-pemimpin islam. Dengan mempelajari Sejarah Pendidikan Islam kita dapat
mengetahui sebab kemajuan dan kemunduran islam baik dari cara didikannya maupun
cara ajarannya. Khusunya pendidikan islam pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Pendidikan Islam pada masa
Nabi Muhammad SAW Yaitu periode Madinah. pada peroide di Madinah Nabi Muhammad
SAW melakukan pembinaan di bidang sosial politik. Disinilah pendidikan islam
berkembang pesat.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Pelaksanaan Pendidikan Islam Di Madinah ?
2.
Bagaimana Kurikulum
Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Saw ?
3.
Bagaimana Metode
Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Saw ?
4.
Bagaimana Evaluasi
Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Saw ?
C. Tujuan
1.
Untuk Mengetahui
Pelaksanaan Pendidikan Islam Di Madinah
2.
Untuk Mengetahui
Kurikulum Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah SAW
3.
Untuk Mengetahui
Metode Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah SAW
4.
Untuk Mengetahui
Evaluasi Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah SAW
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendidikan Islam pada masa Rasulullah di Madinah
Berbeda dengan periode di Makkah, pada
periode Madinah islam merupakan kekuatan politik. Kalau pembinaan pendidikan
islam periode Makkah bercirikan pendidikan tauhid ( ketuhanan ) maka pada
periode Madinah ini ciri pokoknya adalah pembinaan pendidikan islam sebagai
pendidikan sosial dan politik. Ajaran islam yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat banyak turun di Madinah.
Cara Nabi melakukan pembinaan dan
pengajaran pendidikan agama islam di Madinah adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan dan pembinaan masyarakat
baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik.
Masalah pertama yang di hadapi Nabi Muhammad SAW dan
kaum Muhajirin adalah tempat tinggal. Untuk sementara para kaum Muhajirin bisa
menginap dirumah-rumah kaum anshor. Tepi beliau sendiri memerlukan suatu tempat
khusus ditengah-tengah ummatnya sebagai pusat kegiatan, sekaligus sebagai
lambang persatuan dan kesatuan diantara kedua kelompok masyarakat yang
mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda.
Oleh karena itu Nabi memerintahkan untuk membangun
masjid. Masjid itu telah menjadi pusat pendidikan dan pengajaran.
Tugas
selanjutnya yang dihadapi Nabi adalah membina dan mengembangkan persatuan dan
kesatuan masyaraka islam yang baru tumbuh tersebut, sehingga mewujudkan satu
kesatuan social dan kesatuan politik.
Setelah
selesai Nabi Muhammad SAW mempersatukan kaum muslimin, sehingga menjadi
bersaudara, lalu Nabi mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi, penduduk Madinah.
Dalam perjanjian itu ditegaskan, bahwa kaum Yahudi bersahabat dengan kaum
muslimin, tolong- menolong , bantu-membantu, terutama bila ada serangan musuh
terhadap Madinah. Mereka harus memperhatikan negeri bersama-sama kaum Muslimin,
disamping itu kaum Yahudi bebas memeluk agamanya dan bebas beribadah menurut
kepercayaannya. Inilah salah satu perjanjian persahabatan yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW.
Dra.Zuhairini, Drs.Moh.Kasiram,Msc., Drs.Abdul Ghofir, Drs.Tadjab,
Drs.A.Malik Fadjar,Msc.,
- Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
Pelaksanaan pendidikan social politik dan
kewarganegaraan secara ringkas dapat di kemukakan sebagai berikut :
1)
pendidikan ukhuwah (persaudaraan)
2)
pendidikan kesejahteraan sosial
3)
pendidikan kesejahteraan keluarga dan
kerabat
4)
pendidikan hankam.
- Pendidikan anak dalam islam
Dalam
islam, anak merupakan pewaris ajaran islam yang dikembangkan oleh Nabi Muhammad
saw dan generasi muda muslimlah yang akan melanjutkan misi menyampaikan islam
ke seluruh penjuru alam. Oleh karenanya
banyak peringatan-peringatan dalam Al-qur’an berkaitan dengan itu.
Adapun
garis-garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13-19
adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Tauhid
2. Pendidikan
Shalat
3. Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat
4. Pendidikan
adab dan sopan santun dalam keluarga
6. Pendidikan
kesehatan
2.
Kurikulum Pendidikan Islam Pada Masa
Rasulullah SAW
Mengindentifikasikan kurikulum pendidikan pada zaman
Rasulullah terasa sulit, sebab Rasul mengajar pada sekolah kehidupan yang luas
tanpa di batasi dinding kelas. Nabi Muhammad SAW memanfaatkan berbagai
kesempatan yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan rasulullah menyampaikan
ajarannya dimana saja seperti di rumah, di masjid, di jalan, dan di
tempat-tempat lainnya.
Drs.H.Maksum Umar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1992
Sistem pendidikan islam lebih bertumpu kepada Nabi
Muhammad SAW, sebab selain Nabi Muhammad SAW tidak ada yang mempunyai otoritas
untuk menentukan materi-materi pendidikan islam. Kurikulum pendidikan Islam
baik di Makkah maupun di Madinah adalah Al-Qur’an yang Allah wahyukan sesuai
dengan kondisi, situasi, dan kejadian yang di alami oleh masyarakat pada saat
itu.
3.
Metode Pengajaran Pendidikan Islam Pada
Masa Rasulullah SAW
Untuk menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan
dalam mengajar Nabi Muhammad SAW menggunakan berbagai metode. Hal itu dilakukan
untuk menghindarkan kebosanan dan kejenuhan. Diantara metode yang digunakan
Nabi Muhammad SAW adalah:
1) Metode ceramah
2) Dialog
3) Diskusi atau tanya jawab
4) Metode demonstrasi
5) Metode eksperimen
Selain itu, metode pendidikan akhlak juga dilakukan
dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi kisah-kisah umat dahulu kala,
supaya diambil pelajaran.
4. Evaluasi pendidikan
Dalam menjalankan misi pendidikan, untuk mengetahui
tingkat pemahaman atau kadar penguasaan para sahabatnya terhadapa materi
pelajaran, Nabi Muhammad SAW melakukan evaluasi, Nabi Muhammad sering
mengevaluasi hafalan para sahabatnya dengan cara menyuruh sahabatnya untuk
membaca ayat-ayat Al-Qur’an dihadapannya dengan membetulkan hafalan dan bacaan
mereka yang keliru. Nabi juga mengevaluasi kemampuan sahabat untuk
dijadikan utusan ke suatu daerah mengajarkan agama islam, misalnya, dialog
antara Rasulullah dengan Mu’adz ibn Jabal ketika Mu’adz akan diutus sebagai
kadi ke negeri Yaman. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara
bertanya tentang suatu masalah hukum secara langsung kepada Rasulullah, lalu
Rasulullah menjawabnya.
Alavi, Zainuddin, Pemikiran Pendidikan Islam Pada Abad Klasik Dan
Pertengahan, Bandung : Angkasa, 2003
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
·
Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah di Makkah
v Nabi Muhammad SAW telah mendidik
ummatnya secara bertahap. Ia mulai dengan keluarga dekatnya, yang pada mulanya
secara sembunyi-sembunyi. Kemdian secara terang-terangan.
v Materi yang diajarkan berkisar pada ayat-ayat Makiyyah
sejumlah 93 surat dan petunjuk-petunjuknya yang dikenal dengan sebutan sunnah
dan hadits.
v Materi yang diajarkan menerangkan
tentang kajian keagamaan yang menitik beratkan pada keimanan, ibadah dan
akhlak.
· Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Di Madinah
v Kalau pembinaan pendidikan islam
periode Makakh bercirikan pendidikan tauhid ( ketuhanan ) maka pada periode
Madinah ini ciri pokoknya adalah pembinaan pendidikan islam sebagai pendidikan
sosial dan politik.
v upaya pendidikan yang dilakukan Nabi pertama-tama membangun
lembaga masjid, melalui masjid ini Nabi memberikan pendidikan islam.
v Materi pendidikan islam yang diajarkan
berkisar pada pendidikan ukhuwah (persaudaraan), pendidikan kesejahteraan
sosial, pendidikan kesejahteraan keluarga dan sahabat, pendidikan hankam.
· Kurikulum
Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah SAW
Kurikulum pendidikan Islam baik di
Makkah maupun di Madinah adalah Al-Qur’an yang Allah wahyukan sesuai dengan
kondisi, situasi, dan kejadian yang di alami oleh masyarakat pada saat itu
· Metode
pendidikan islam pada masa Rasulullah SAW
Diantara metode yang digunakan Nabi
Muhammad SAW adalah:
o Metode ceramah
o Dialog
o Diskusi atau tanya jawab
o Metode demonstrasi
o Metode eksperimen
· Evaluasi
pendidikan
Nabi Muhammad SAW sering mengevaluasi
hafalan para sahabatnya dengan cara menyuruh sahabatnya untuk membaca ayat-ayat
Al-Qur’an dihadapannya dengan membetulkan hafalan dan bacaan mereka yang keliru
DAFTAR PUSTAKA
Dra.Zuhairini, Drs.Moh.Kasiram,Msc., Drs.Abdul Ghofir,
Drs.Tadjab, Drs.A.Malik Fadjar,Msc., Drs.H.Maksum Umar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta
: Bumi Aksara, 1992
Alavi, Zainuddin, Pemikiran Pendidikan Islam Pada Abad Klasik Dan Pertengahan, Bandung : Angkasa, 2003
Asrohah, Hanun, Sejarah
Pendidikan Islam, Jakarta : Logos, 1999
Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Penrj. Ali Audah ( Jakarta : Balai Pustaka, 1972)
Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta
: Buni Aksara : bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam Departemen Agama, 1997), cet ke-5
ajb
Khalid al-Amar, tarbiyah Rasulullah, penjrj. Ibn Muhammad, Fakhrudin Nursyam ( Jakarta : Gema
Insani Prres 1996), cet ke-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar